teknologi adalah segala yang ada di bumi yang disederhanakan oleh manusia yang bisa membantu manusia itu sendiri dalam mengerjakan sesuatu. atau dengan kata lain, teknologi adalah segala sumber daya alam yang disederhanakan yang dapat membantu manusia dalam membantu manusia mengerjakan sesuatu hal.
tujuan utama teknologi adalah untuk membantu orang dlam mengerjakan sesuatu hal. dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian teknologi pembelajaran adalah segala sumber daya yang sudah disederhanakan yang dapat membantu manusia dalam melakukan pembelajaran. tujuan utama teknologi pembeljaran adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan belajar. teknologi pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan yaitu media pendidikan, psikologi pembelajaran, dan pendekatan sistem untuk pendidikan. contoh teknologi yang membantu manusia.
dalam perkembangan selanjutnya teknologi pembelajaranmenggunakan tiga prinsip dasar yang perlu dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya yaitu, pendekatan sistem, berorientasi pada siswa dan pemanfaatan sumber belajar semaksimal mngkin.
B. media pembelajaran
media adalah segala alat yang dapat menyederhanakan segala kesulitan yang dihadapi oleh manusia. atau dengan kata lain media adalah alat hasil teknologi yang disederhanakan yang dapat membantu manusia dlam mempermudah pembelajaran.Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Dengan demikian bisa kita artikan media pembelajaran PAK adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran mengenai PAK.
Kegunaan Media dalam Proses Belajar Mengajar
Kegunaan media dalam proses belajar mengajar sangat penting. Berbagai
kegunaan media pembelajaran telah dibahas oleh para ahli. Menurut Kemp &
Dayton dalam Arsyad (2011) bahwa banyak keuntungan penggunaan media
pembelajaran. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan
dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian penting pembelajaran
di kelas, antara lain:
a. Penyampaian pesan menjadi lebih baku karena
setiap pelajar yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima
pesan yang sama.
b. Pembelajaran bisa lebih menarik karena dapat
membuat siswa terjaga dan memperhatikan.
c. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan
diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam
hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan.
d. Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat
dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk
mengantarkan pesan/ isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak.
e. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan apabila
media pembelajaran dapat mengkomunikasikan pengetahuan dengan cara yang baik,
spesifik, dan jelas.
f. Pembelajaran dapat diberikan kapan dan
dimana diperlukan.
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka
pelajari dapat ditingkatkan.
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih
positif, beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran
dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga guru dapat memusatkan perhatian
kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.
Sadiman, dkk (2011) secara umum menyatakan bahwa media mempunyai kegunaan
sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata- kata tertulis atau lisan belaka).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indera, seperti:
1) Objek yang terlalu besar; bisa digantikan dengan
realita, gambar, film bingkai, film, maupun model;
2) Objek yang kecil; dibantu dengan proyektor mikro, film
bingkai, film, atau gambar;
3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat
dibantu dengan timelapse atau high- speed photography;
4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa
ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara
verbal;
5) Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin- mesin)
dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain- lain;
6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi,
iklim, dan lain- lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar, dan lain- lain.
c. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik dan berguna untuk:
1) Menimbulkan kegairahan belajar;
2) Memungkinkan interaksi langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan;
3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya.
d. Media pembelajaran dapat mengatasi kesulitan guru dalam
menghadapi siswa yang mempunyai sifat unik. Hal ini dapat diatasi dengan media
pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam:
1) Memberikan perangsang yang sama;
2) Menyamakan pengalaman;
3) Menimbulkan persepsi yang sama.
Sujana dan Rivai (1990) memberikan alasan mengenai kegunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa
sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maksudnya,
sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa;
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga;
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan, karena tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga mengamati, melaksanakan,
mendemonstrasikan, dan lain- lain.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegunaan
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian
pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan
hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan
mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar
pebelajar.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
indera, ruang, dan waktu;
1) Objek atau benda yang
terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan
gambar, foto, slide, film, dan lain- lain, sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung efektif.
2) Objek atau benda yang
terlalu kecil yyang tidak tampak oleh indera penglihatan dapat disajikan dengan
bantuan mikrosskop, film, slide, atau gambar.
3) Kejadian langka yang
terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam kurun waktu tertentu dapat ditampilkan
melalui rekaman video, film, foto, atau slide.
4) Objek atau proses yang
sangat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui
film, gambar, slide, atau komputer.
5) Kejadian atau percobaan
yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media komputer, film, atau
video.
6) Peristiwa alam yang
dahsyat (terjadinya tsunami dan gunung meletus) atau kenyataan yang memakan
waktu lama seperti metamorfosis kupu- kupu dapat disajikan dengan teknik-
teknik rekaman, seperti video, slide atau simulasi komputer.
d. Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa- peristiwa di lingkungan mereka.
Sedangkan menurut
syaiful bahri, penggunaan media dia golongkan menjadi dua bagian yaitu :
1.
Media sebagai alat bantu
Media
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan
yang tidak dapat dipungkiri. Guru sadar
bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran akan susah dicerna dan dipahami
oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajran yang rumit dan kompleks. Pada
satu sisi ada pelajaran yang tidak perlu alat bantu, tetapi dilain pihak harus
menggunakan alat bantu.
Jika dalam penyampaian bahan pelajaran
guru tidak memiliki kemampuan menjelaskan pelajaran dengan baik maka apa
salahnya untuk membantu penjelasannya dihadirkan suatu media sebagai alat bantu
pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelum pelaksanaan
pengajaran.
Sebagai alat bantu, media mempunyai
fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini berarti
kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan
hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Tetapi seorang guru
harus tetap juga memperhatikan tujuan dalam pemilihan media pembelajaran dan
tetap memperhatikan apakah guru itu mampu atau tidak menggunakan media
tersebut.
2.
Media sebagai sumber belajar
Belajar mengajar
adalah suatu proses yang mengolah sejumlah nilai untuk dikonsumsi oleh setiap
anak didik. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terdapat
dimana-mana; di sekolah, di halaman, di pusat kota, di pedesaan, dan
sebagainya. Udin sari pudin dan winataputra(199: 65) mengelompokkan
sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku/ perpustakaan,
media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan sebagai tempat dimana bahan
pengajaran terdapat atau asal untuk belajar belajar seseorang.
Media pendidikan sebagai salah satu
sumber belajar ikut membantu guru memperkaya wawasan anak didik.
Disekolah-sekolah kini, terutama dikota-kota besar teknologi dalam berbagai
bentuk dan jenisnya sudah dipergunakan untuk mencapai tujuan. Ternyata
teknologi yang disepakati media itu, tidak hanya sebagai alat bantu, tetapi
juga sebagai sumber belajar dalam proses belajar mengajar.
Macam-macam media
1.
Dilihat dari jenisnya, media dibagi
kedalam
a.
Media auditif
Media auditif adalah media ynga hanya
mengandakan kemampuan suara saja. Media ini cocok untuk orang yang kurang dalam
pendengaran.
b.
Media visual
Adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan.
Media ini hanya menampilkan gambar diam seprt, film strip (film rangkai),
slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.
c.
Media audiovisual
Media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Media ini dibagi lagi kedalam :
- audiovisual diam, yaitu media yang menmpilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
- Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video casette.
Dan ada juga pembedaan lain dari medua
ini yaitu
- Audiovisual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber, seperti film video-casette
- Audiovisual tidak murni, yaitu yang unsur gambar dan suara dari sumber yang berbeda. Cthnya, film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor.
a.
Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini
tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik
yang banyak dalam waktu yang sama. Contohnya, radio dan televisi
b.
Media dengan daya liput yang terbatas
oleh ruang dan tempat
Media ini membutuhkan
ruang dan tempat yang khusus Seperti film, sound slides, yang harus menggunakan
tempat yang tertutup dan gelap.
c.
Media untuk pengajaran individual
Media ini
penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah modul
terprogram dan pengajaran melalui komputer.
3.
Dilihat dari bahan pembuatannya, media
dibagi dalam :
a.
Media sederhana
Media ini bahan
dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya dan
penggunaannya tidak sulit.
b.
Media kompleks
Media ini adalah media
yang bahan dan alat pembuatannya sulit di peroleh serta mahal harganya, sulit
membuatnya dan penggunaanya membutuhkan keterampilan yang memadai.
Kesimpulan
Ternyata
penggunaan media dalam setiap pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami
pembelajaran yang disampaikan. Kegunaan media dalam proses belajar mengajar
sangat banyak jika kita lihat secara keseluruhan dan sangat membantu
guru(mempermudah pendidik) dalam dalam menyampaikan pengajaran.